KPR Ditolak Bank? Yuk Cari Tahu Penyebab dan Solusinya!
Saat pengajuan KPR Anda ditolak oleh bank, jangan langsung berkecil hati! Bisa jadi pengajuan KPR Anda ditolak karena faktor lain yang masih bisa dicari solusinya.

Harga rumah yang kian meningkat tiap tahunnya membuat banyak warga Indonesia memilih menggunakan sistem KPR untuk membeli hunian. Produk perbankan yang satu ini memang bisa membantu kita membeli rumah impian dengan lebih cepat. Namun sama halnya seperti mengajukan KTA (Kredit Tanpa Agunan), pengajuan KPR bisa ditolak oleh pihak bank walau kita telah mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk mengajukan KPR.
Saat pengajuan KPR kita ditolak oleh bank, jangan langsung berkecil hati! Bisa jadi pengajuan KPR kita ditolak oleh bank karena ada faktor lain. Kita harus menanyakan alasan mengapa pengajuan kita ditolak. Walaupun kita tidak bisa mengajukan KPR di bank yang sama atau harus menunggu beberapa bulan kemudian, setidaknya kita tahu faktor penyebabnya dan bisa mencari solusi dari pihak bank secara langsung.
Yuk, pahami beberapa penyebab KPR tidak disetujui bank serta solusinya!
Penyebab KPR Ditolak dan Solusinya
1. Nama Pemohon Masuk Daftar Blacklist BI
KPR ditolak bisa dikarenakan kita memiliki sejarah kesulitan membayar kredit baik di bank maupun lembaga pinjaman lainnya, atau singkatnya credit score kita buruk. Credit score yang buruk bisa terjadi karena adanya penunggakan tagihan kartu kredit, telat bayar, ataupun alasan lainnya. Jika kredit belum selesai dengan baik, nama kita bisa masuk dalam daftar blacklist BI akibat IDI Historis yang buruk.
Segera cek sendiri status BI checking atau credit score kita disini dan segara lunasi tunggakan pinjaman jika memang ada. Apabila merasa sudah tidak ada kredit yang bermasalah, mintalah Surat Keterangan Lunas ke pihak pemberi kredit dan lampirkan surat tersebut dalam berkas KPR untuk meminimalisir penolakan.
2. Penghasilan Tidak Cukup Untuk Cicilan
Saat mengecek latar finansial kita, bank juga akan menilai apakah cakupan gaji kita cukup untuk membayar angsuran tiap bulannya. Tapi, apa yang harus dilakukan jika KPR tetap ditolak walau kita merasa penghasilan sudah mencukupi?
Selain melihat jumlah pemasukan kita tiap bulannya, pihak bank akan melihat apakah saat mengajukan KPR kita memiliki cicilan lain, seperti cicilan motor, mobil, alat elektronik, atau keperluan lainnya. Apabila cicilan yang ada ditambah cicilan KPR melebihi 30-40% gaji, maka kemungkinan besar pengajuan KPR kita akan ditolak karena ada kemungkinan kita tidak akan sanggup membayar angsuran tepat waktu.
Segera lunasi hutang dan cicilan yang sedang berjalan terlebih dahulu sebelum kembali mengajukan kredit pemilikan rumah!
3. Usia Pemohon Tidak Sesuai
Seperti membayar cicilan kartu kredit, bank menyediakan berbagai pilihan tenor KPR untuk para nasabah. Tergantung dari bank yang kita pilih, tenor yang ditawarkan bisa beragam dari 5 hingga 30 tahun. Biasanya, batas maksimal usia pemohon di akhir tenor adalah antara usia 55-60 tahun. Jadi, jika di umur 41 tahun kita ingin mengajukan permohonan KPR dengan tenor 20 tahun kemungkinan besar permohonan kita akan ditolak oleh bank.
4. Lokasi Rumah KPR Kurang Strategis
Hunian yang dibeli dengan sistem KPR akan menjadi jaminan di bank hingga cicilan dilunaskan. Artinya, rumah tersebut akan disita atau di take over oleh bank jika terjadi kredit macet. Makanya, lokasi bangunan menjadi salah satu faktor penting dalam persetujuan pengajuan KPR oleh bank. Jika hunian yang kita berada di lokasi yang kurang strategis, ada kemungkinan KPR akan ditolak. Berikut beberapa kriteria lokasi yang memiliki resiko ditolak oleh bank:
- Terlalu dekat dengan bantaran sungai
- Terlalu dekat dengan area pemakaman atau rumah ibadah
- Berada di kawasan rawan bencana
- Tidak memenuhi syarat akses jalan (Lebar jalan minimal sebesar 3 meter dan bisa dilalui dua mobil)
- Berada di lokasi tusuk sate
5. Status Pekerjaan Tidak Memenuhi Syarat
Tidak dapat dipungkiri, status sebagai karyawan tetap atau PNS akan lebih mudah mendapatkan persetujuan KPR dari bank. Sebaliknya, jika status kita merupakan pekerja kontrak atau pekerja lepas, pihak bank cenderung lebih ragu untuk meloloskan pengajuan KPR.
Selain itu, kita perlu memperhatikan batas minimal masa kerja yang ditetapkan oleh pihak bank. Biasanya, pengajuan KPR lebih mudah disetujui jika masa kerja kita telah melebihi 2 tahun, baik untuk karyawan swasta, PNS, pengusaha, maupun profesional. Biasanya, pada masa itu status kita di kantor sudah termasuk stabil dan akan mendapat kepercayaan lebih dari bank.
Namun, jangan berkecil hati, karena tiap bank memiliki aturan dan syarat yang berbeda. Inilah pentingnya untuk kita melakukan riset terlebih dahulu sebelum mengajukan KPR.
6. Objek KPR Merupakan Kavling Siap Bangun
Bank biasanya lebih menyukai pengajuan objek KPR berupa rumah yang sudah jadi karena jika terdapat kredit macet, pihak bank dapat menyita dan menjual kembali objek KPR tersebut. Apabila hal ini merupakan alasan pengajuan KPR kita ditolak, jangan sedih karena ada produk finansial lain yang dapat membantu kita membangun rumah yaitu Kredit Bangun Rumah yang tersedia di beberapa bank swasta dan negeri. Maka itu, jangan terburu-buru mengajukan KPR ke satu bank dan lakukanlah riset terlebih dahulu.
7. Down Payment yang Disediakan Kurang
Satu alasan lain kenapa KPR kita bisa ditolak yaitu karena uang muka atau down payment yang disediakan tidak cukup. Umumnya, uang muka yang harus disediakan di tahap awal adalah sekitar 30% dari harga rumah. Jika kurang dari itu, dapat dipastikan pengajuan KPR kita akan langsung ditolak oleh bank.
Untuk menghindari penolakan KPR karena alasan ini, pastikan dana yang dimiliki cukup untuk membayar DP yang diminta. Apabila tabungan kita belum cukup, sebaiknya perhitungkan ulang strategi kita, bisa dengan memilih tipe yang lebih sederhana atau mempertimbangkan untuk meminjam sejumlah dana terlebih dahulu pada kerabat.
Apabila pengajuan KPR kita ditolak oleh bank, jangan langsung putus asa! Kita bisa mencari bank lain yang memiliki syarat dan ketentuan yang sesuai dengan kondisi kita saat ini. Oleh sebab itu, beberapa orang memilih untuk mengajukan permohonan KPR ke beberapa bank sekaligus.
Selain karena faktor appraisal, kita juga bisa membandingkan besar angsuran tiap bulannya, serta penawaran menarik berbeda yang ditawarkan setiap bank (bunga flat, free biaya provisi, dsb.). Jangan ragu untuk bertanya kepada beberapa bank berbeda mengenai produk KPR mereka untuk menemukan pilihan yang tepat!